– PTK/PTS/PTKp Penulisan Skripsi Tesis PKP UT: PTK BAHASA INDONESIA KELAS IV KURIKULUM MERDEKA

Friday, 17 May 2024

PTK BAHASA INDONESIA KELAS IV KURIKULUM MERDEKA

 

Loggo

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

 

 

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI UNSUR INTRINSIK CERITA FIKSI SISWA KELAS V  SDN ........................... SEMESTER 1

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

 

 

 

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Kenaikan Pangkat dari Golongan ...... ke .......

Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

 

 

 

 

 

Oleh

 

…………………………………..

NIP. ..........................................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SDN ......................................

Alamat : ……………………………., ………………………………

.............................

2023

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(CLASSSROOM ACTION RESEARCH)

 

 

1.   a.   Judul Penelitian                    :  Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Unsur Intrinsik Cerita Fiksi  Siswa  Kelas V  SDN ........................... Semester 1  Tahun Pelajaran 2023/2024

      b.   Bidang Ilmu                         : Bahasa Indonesia

      c.   Kategori Penelitian              :  Strategi  Pembelajaran

      d.   Jenis Penelitian                     : Penelitian Tindakan Kelas

2.   Identitas Peneliti

      a.   Nama Lengkap dan Gelar    : ……………………….

      b.   NIP                                      :  ....................................

      c.   Pangkat / Golongan             : ....................................

      d.   Jabatan                                 : Guru

      e.   Instansi                                 : SDN ...........................

      f.    Tempat Penelitian                :  SDN ...........................

3.   Lama Penelitian                         : 3 bulan (Bulan Juli 2023 sampai dengan Bulan September 2023)

4.   Sumber Biaya                             : Swadaya

 

 

                     Mengetahui                                   ………………,     September 2023

                     Kepala Sekolah                                                Peneliti

 

 

 

 

           …………………………….                       ………………………….

           NIP. ………………………                       NIP. ................................

 

Mengesahkan

Pengawas Sekolah

 

 

 

 

………………………………

NIP. …………………..

 

 

 

ABSTRAK

 

 

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran, peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada pembelajaran bahasa Indonesia materi unsur intrinsik cerita fiksi di kelas V SDN ...........................  Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024.  Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dua siklus. Subjek penelitian ini terfokus pada peserta didik di kelas V SDN ...........................  Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024 yang berjumlah  28  siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes, observasi,  dan dokumentasi. Untuk menguji validitas data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia  materi unsur intrinsik cerita fiksi  pada siswa. Penjelasan mengenai peningkatan aktivitas belajar siswa dari 9 siswa atau 32,14% pada kondisi awal meningkat menjadi 20 siswa atau 71,43% dan pada siklus terakhir menjadi 27 siswa atau 96,43%.  Peningkatan hasil belajar pada prasiklus dengan rata-rata kondisi awal sebesar 60,00, meningkat pada siklus I  menjadi 69,29 dan pada siklus terakhir menjadi 79,29, sedangkan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8  siswa atau 28,57% dari 28 siswa pada kondisi awal, menjadi 18 siswa atau 64,29% dan 25 siswa atau 89,29% pada siklus terakhir. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN ...........................  Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024 pada pembelajaran bahasa Indonesia materi unsur intrinsik cerita fiksi.

 

kata kunci: aktivitas, hasil belajar, two stay two stray

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur allhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini.

Penulisan Karya Tulis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam Kenaikan Pangkat ke Golongan  …….. Dalam penulisan ini, peneliti mengambil judul : Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Unsur intrinsik cerita fiksi  Siswa  Kelas V  SDN ........................... Semester 1  Tahun Pelajaran 2023/2024

Peneliti menyadari akan segala kekurangan dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini. Oleh karena  itu kepada pembaca diharapkan untuk memberi sumbang saran maupun kritik yang bersifat membangun kearah perbaikan.  Pada kesempatan ini  juga, peneliti ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan guru yang telah membantu sampai selesainya penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini dan semua pihak yang tidak sempat peneliti sebut namanya satu persatu atas segala bantuannya dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini.

Peneliti berharap semoga Allah SWT. memberikan balasan yang berlipat ganda kepada mereka yang telah membantu. Akhir kata peneliti mengharapkan kepada yang membaca agar bersedia memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan dan peningkatan mutu laporan penelitian tindakan kelas ini serta mudah-mudahan bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya. Amin Yarobal Alamin.

 

……………,        September 2023

Peneliti

 

 

 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..........................................................................................      i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................     ii

ABSTRAK..........................................................................................................    iii

KATA PENGANTAR........................................................................................    iv

DAFTAR ISI.......................................................................................................     v

DAFTAR TABEL...............................................................................................    vi

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................   vii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... viii

 

BAB    I     PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah ..............................................................     1

B.  Identifikasi Masalah ....................................................................     4

C.  Rumusan Masalah .......................................................................     5

D.  Tujuan Penelitian .........................................................................     6

E.   Manfaat Penelitian ......................................................................     6

BAB    II   KAJIAN PUSTAKA

A.  Kajian Teori.................................................................................     8

B.  Kerangka Pikir.............................................................................   29

C.  Hipotesis Tindakan......................................................................   31

BAB    III METODE PENELITIAN         

A.  Setting Penelitian.........................................................................   32

B.  Data dan Sumber Data.................................................................   32

C.  Metode dan Rancangan Penelitian .............................................   33

D.  Subjek Penelitian..........................................................................   35

E.   Teknik dan Alat Pengumpulan Data ...........................................   35

F.   Validasi Data...............................................................................   36

G.  Analisis Data................................................................................   37

H.  Prosedur Penelitian .....................................................................   38

I.     Indikator dan Kriteria Keberhasilan ...........................................   41

BAB    IV  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.  Deskripsi Data.............................................................................   43

B.  Hasil Penelitian............................................................................   63

C.  Pembahasan.................................................................................   65

BAB    V   SIMPULAN DAN SARAN                  

A.  Simpulan .....................................................................................   68

B.  Saran ...........................................................................................   69

 

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

 

 

DAFTAR TABEL

 

TABEL                                                                                                       Halaman

 

Tabel   3.1 Kriteria Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa....................      37

Tabel   3.2 Penilaian Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa........................      37

Tabel   4.1 Rekapitulasi  Nilai Hasil Tes Formatif Pada Kondisi Awal .........      44                       

Tabel   4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal                     44

Tabel   4.3 Daftar Nilai Hasil Tes Formatif dengan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Pada Siklus Pertama  ........................................................................................      49

Tabel   4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Pada Siklus Pertama.............................................................      52

Tabel   4.5 Daftar Nilai Hasil Tes Formatif dengan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Pada Siklus Kedua............................................................................................      59

Tabel   4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Siklus Kedua .......................................................................      61

Tabel   4.7  Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II....................................      63

Tabel   4.8 Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran bahasa Indonesia dengan Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.......................................................................................................      64

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

GAMBAR                                                                                                  Halaman

 

Gambar    2.1 Struktur Two Stay Two Stray (TSTS)........................................      21

Gambar    2.3                                                                                                      Bagan Kerangka Berfikir     .................................................................................................. 30

Gambar    3.1 Bagan Pelaksanaan PTK (Arikunto, 2008:25)..........................      33

Gambar    4.1 Diagram Batang Peningkatan Hasil  dan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II .............................................................................      63

Gambar    4.2 Diagram Batang Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ..............................................................................................      64

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

 

LAMPIRAN                                                                                                             

 

1.        Surat Ijin Penelitian

2.        Jurnal Kegiatan Penelitian

3.        a.  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

b.    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

4.        a.  Lembar Kerja Siswa dan Lembar Soal Tes Formatif Siklus I

b.  Lembar Kerja Siswa dan Lembar Soal Tes Formatif Siklus II

c. Lembar Observasi Aktivitas  Siswa

5.        Analisis Data HasilPenelitian

6.        Contoh Hasil Pekerjaan Siswa

7.        Daftar Hadir Siswa

8.        a.  Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Kondisi Awal

b.  Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I (Pertemuan 1 dan 2)

c.  Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II (Pertemuan 1 dan 2)

9.        Berkas Berita Acara Pelaksanaan Seminar PTK

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Kurikulum yang sebelumnya dipakai adalah kurikulum 2013 atau biasa disebut K13 dan akibat terjadi Covid-19 yang membuat Indonesia harus membuat kurikulum darurat yaitu belajar secara online atau belajar dirumah dan sekarang karena wabah covid-19 sudah mereda maka menteri pendidikan membuat kurikulum terbaru yaitu kurikulum Merdeka Belajar. Apa itu kurikulum merdeka belajar? Nadiem mengatakan Merdeka Belajar merupakan konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing masing. Misalnya, kata Nadiem, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai. "Kita sebagai orang tua tentu tidak bisa memaksakan anakkita yang menyukai seni untuk belajar secara mendalam komputer dan sebaliknya," kata Nadiem. Nadiem mengatakan, anak itu pada dasarnya memiliki rasa ingin tahudan keinginan belajar. "Jadi tidak ada anak pemalas atau anakyang tidak bisa,". Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbud Ristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti literasi membaca. Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang sekolah formal, SD/ MI, SMP/ MTs, dan SMA/ MA/ SMK. Tarigan (2008: 1) membagi empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di sekolah, keempat komponen keterampilan tersebut saling terkait satu sama lain. Hal tersebut bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa. Baik berbahasa secara lisan maupun tulis. Pembelajaran keterampilan berbahasa merupakan bekal yang harus didapatkan oleh para siswa secara imbang untuk terjun ke masyarakat yang lebih luas.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mendapat dampak signifikan dari Kurikulum Merdeka. Dalam kurikulum sebelumnya ranah keterampilan berbahasa meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kini, Kurikulum Merdeka menambahkan keterampilan menyimak, membaca dan memirsa, berbicara dan mempresentasikan, dan yang terakhir menulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam konteks Kurikulum Merdeka, mengajak pendidik dan peserta didik untuk saling berkomunikasi secara aktif. Pendidik bukan lagi sebagai subjek, akan tetapi berperan sebagai fasilitator. Pendidik diberikan kebebasan terhadap independensi dalam mengajar, dengan pembelajaran yang bersifat kontekstual dan dijalankan secara inovatif. 

Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki capaian pembelajaran yang berbeda dalam setiap fase, sehingga peserta didik benar-benar dibimbing untuk belajar sesuai dengan kemampuan intelektual dan jenjang usianya. dapun alur pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. Dalam proses pembelajaran, peserta didik dapat memilih gaya belajar sesuai dengan bakat dan minatnya. Kemampuan awal peserta didik dapat diklasifikasi sejak awal pembelajaran, dengan menggunakan pre test atau teknik non tes seperti wawancara.  Jadi, pendidik dapat mengidentifikasi gaya belajar peserta didik apakah tipe belajar kinestetik, audio, visual, atau audio visual. Di era digital ini, pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dikemas menjadi sangat menarik.

Karya sastra adalah salah satu tulisan paling ampuh untuk menyampaikan atau menanamkan suatu pendapat atau pemikiran seseorang untuk diketahui orang lain. Karya sastra berusaha menyampaikan apa yang ingin disampaikan pengarang lewat karyanya yang indah dan imajinatif. Pelajaran sastra menuntut peserta didik mampu menulis unsur intrinsik cerita fiksi. Pembelajaran sastra bertujuan melibatkan siswa mengkaji nilai kepribadian, budaya, sosial, dan estetik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran yang berpotensi memperkaya kehidupan siswa, memperluas pengalaman kejiwaan, dan mengembangkan kompetensi imajinatif. Siswa belajar mengapresiasi karya sastra dan menciptakan karya sastra mereka sendiri akan memperkaya pemahaman siswa akan kemanusiaan dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasa.

Unsur intrinsik cerita fiksi merupakan salah satu genre cerita yang sangat penting untuk melatih kreativitas. Dalam unsur intrinsik cerita fiksi juga memiliki tiga struktur, yang pertama ada orientasi yang berupa pengenalkan latar dan tokoh, kedua komplikasi yang berisi hubungan sebab akibat sehingga masalah memuncak, dan ketiga ada resolusi yang berupa penyelesaian masalah dari dalam konflik yang terjadi. Selain ketiga struktur tersebut unsur intrinsik cerita fiksi memiliki enam kaidah kebahasaan salah satu ialah penggunaan kata ganti orang dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan contohnya aku, mereka, dan dia. Selain penggunaan kata ganti ada ciri kaidah kebahasan yang lain yaitu, penggunaan kata yang mencerap panca indera untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana), menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus, kata sambung penanda urutan waktu contohnya setelah itu dan bersamaan dengan itu dalam kata sambung urutan waktu ini juga untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat contohnya : dua tahun, akhirnya, penggunaan kata/ungkapan keterkejutan, dan penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita (E. Kosasih, 2016: 66).

KKM pelajaran bahasa Indonesia di SDN ...........................  adalah 70. Masalah yang terjadi ketika dalam pembelajaran biasanya siswa tidak terlalu mempedulikan sedang belajar tentang apa dan tidak adanya semangat dalam pembelajaran tersebut, jadi hanya sekedar ada di kelas dan mengikutinya saja. Pembelajaran di kelas kurang memberikan siswa berpikir aktif dan tidak ada variasi salah satunya adalah keterampilan mendengar yang dinilai hanya sekedar kemauan siswa untuk menulis kembali apa yang didengar terutama unsur intrinsik cerita fiksi guru tidak mengetahui kemampuan siswa yang sebenarnya, dan penulisan struktur, unsur instrinsiknya juga jarang diperhatikan.

Keadaan serupa terjadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN ........................... khususnya pada pembelajaran unsur intrinsik cerita fiksi. Lebih lanjut, keterampilan mengidentifikasi unsur-unsur unsur intrinsik cerita fiksi siswa tidak terkembangkan dengan baik. Hal ini tercermin dari perolehan nilai pada kegiatan prasiklus,  dari 28 siswa, hanya 8 siswa (28,57%) yang mencapai ketuntasan belajar (70) dan terdapat 20 siswa yang lain atau (71,43%%) belum mencapai ketuntasan belajar.

Penggunaan model dan metode pembelajaran yang tepat merupakan faktor penting untuk mencapai keberhasilan pembelajaran. Cooperative learning merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda kedalam kelompok-kelompok kecil (Saptono, 2003:32). Dengan bekerja secara kelompok memecahkan masalah bersama menggunakan bantuan alat peraga berupa benda konkrit yaitu uang, diharapkan siswa lebih aktif dan pembelajaran menjadi bermakna sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Metode two stay two stray (dua tinggal dua tamu) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Dengan tujuan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Dalam pembelajaran ini siswa dihadapkan pada kegiatan mendengarkan apa yang diutarakan oleh temannya ketika sedang bertamu, yang secara tidak langsung siswa akan dibawa untuk menyimak apa yang diutarakan oleh anggota kelompok yang menjadi tuan rumah tersebut. Dalam proses ini, akan terjadi kegiatan menyimak materi pada siswa.

Model pembelajaran kooperatif Tipe two stay two stray adalah suatu model pembelajaran dengan cara  mengelompokkan  siswa  untuk  mengerjakan  tugas  atau  memecahkan masalah tertentu. Teknik belajar mengajar two stay two stray   ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Model pembelajaran two stay two stray ini memberi kesempatan kepada kelompok untuk mengembangkan hasil informasi dengan kelompok lainnya (Hanafiah, 2012:56) Selain itu, struktur two stay two stray ini memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil kesempatan kepada kelompok lain. Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu dengan yang lainnya (Djamarah, 2012:405)

B.  Identifikasi Masalah

Dari penjelasan sebagaimana latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada dan menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia peserta didik kelas V SDN ........................... ini dikarenakan banyak faktor, antara lain:

  1. Penggunaan metode dan model pembelajaran yang kurang relevan dengan materi pembelajaran yang disampaikan.
  2. Proses belajar selama ini banyak dijumpai menggunakan pendekatan tradisional yang merupakan salah satu faktor penghambat kreativitas siswa.
  3. Siswa kurang berkonsentrasi pada saat pembelajaran disebabkan oleh siswa kurang aktif saat proses pembelajaran. Siswa beranggapan materi yang disampaikan oleh guru dapat dikuasai dengan mudah, dengan hal itu siswa mengalihkannya dengan berbicara dengan teman sebangku.
  4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik juga menjadikan masalah bagi guru dan siswa. Model pembelajaran yang kurang menarik membuat siswa merasa bosan saat pembelajaran berlangsung
  5. Selain itu, kurangnya kreatifitas siswa dalam berimajinasi untuk mengembangkan suatu cerita, sehingga hasil unsur intrinsik cerita fiksi yang dibuat siswa kurang menarik. Kondisi ini menjadikan nilai yang didapat oleh siswa tidak maksimal dan tidak sesuai dengan KKM.

C.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar  belakang dan identifikasi masalah  di  atas  maka rumusan masalah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah:

1.    Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran bahasa Indonesia materi unsur intrinsik cerita fiksi melalui penerapan model pembelajaran two stay two stray siswa kelas V SDN ........................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024?

2.    Bagaimana peningkatan aktivitas belajar  peserta  didik  kelas V SDN ...........................  Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024 materi unsur intrinsik cerita fiksi pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan model pembelajaran two stay two stray?

3.    Bagaimana peningkatan prestasi  belajar  peserta  didik  kelas V SDN ........................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024 pada pembelajaran bahasa Indonesia materi unsur intrinsik cerita fiksi melalui penerapan model pembelajaran two stay two stray?

D.  Tujuan Penelitian

Dari penjelasan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas inia adalah :

a.    Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran two stay two stray pada pembelajaran bahasa Indonesia materi unsur intrinsik cerita fiksi di kelas V SDN ........................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024.

b.    Untuk mengetahui peningkatkan aktivitas belajar bahasa Indonesia  materi unsur intrinsik cerita fiksi di kelas V SDN ........................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024 melalui model pembelajaran two stay two stray.

c.    Untuk mengetahui peningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia  materi unsur intrinsik cerita fiksi di kelas V SDN ........................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024 melalui model pembelajaran two stay two stray.

E.  Manfaat Penelitian

Hasil  pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1.    Manfaat penelitian:

a.    Bagi peserta didik

1)   Dapat  meningkatkan  prestasi dan aktivitas  belajar  dalam  kegiatan  belajar  mengajar, khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia

2)   Dapat mengembangkan kemampuan belajar secara mandiri

3)   Dapat meningkatkan keterampilan berbicara dalam kelompok dan melatih untuk dapat mempresentasikan ide gagasannya pada orang lain.

b.    Bagi guru

1)   Dapat    menggunakannya    sebagai    solusi    tindakan    kelas    pada sekolah masing-masing.

2)   Dapat meningkatkan prestasi pembelajaran dan profesionalitas guru

3)   Dapat membantu memberikan informasi peningkatan kemampuan peserta didik kepada seluruh tenaga pendidik.

c.    Bagi sekolah

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman  pada  guru-guru  lain sehingga memperoleh   pengalaman   baru,   yaitu   penerapan   model pembelajaran two stay two stray dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

 

 Untuk mendapatkan file secara lengkap, terdiri dari Bagian Depan, Bab I, II, III, IV, V, Daftar Pustaka dan Lampiran2, silakan DOWNLOAD.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Postingan Terpopoler

PTKP PENGAWAS MTs

Loggo               LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KEPENGAWASAN         UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GUR...